08 May 2009

Sekilas Profil Radio Sang Surya FM 98,3 Kota Padang


Padang, 8 Mei 2009. Laporan Adrian Muis. Radio Sang Surya Kota Padang adalah radio dakwah yang didirikan untuk mencerahkan dan mencerdaskan warga. Radio ini diresmikan pada tanggal 17 November 1007 dan semenjak itu Sang Surya yang terletak di Jalan Bundo Kandung No. 1 Padang ini telah mengisi udara kota Padang dengan program-program siaran Dakwah. Coverage area siaran radio ini menjangkau kota Padang dan sekitarnya, sebagian kabupaten Solok, Padang Pariaman dan bahkan mencapai sebagian wilayah kabupaten Pesisiri Selatan.
Nama perusahaan radio ini adalah PT Radio Sang Surya dengan ID station Sang Surya 98,3 FM. Akte notaris dibuat oleh Wahidah Septiani, SH dengan nomor 15 tanggal 16 April 2007, sedangkan rekomendasi KPID telah diberikan dengan nomor 34/RK/KPID/-SB/IX/2007.
Visi
nya adalah menjadi radio yang unggul dalam mencerahkan dan mencerdaskan warga demi masa depan yang lebih baik dan diridhoi Alloh. Misi yang diemban oleh radio ini (1) memberikan informasi yang berimbang, mencerdasaskan dan mencerahkan masyarakat sehingga terbangun watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertakwa, (2) menumbuhkembangkan rasa cinta tanah air dan menghargai budaya Minangkabau yang berfilosofi "adat basandi syara', syara' basandi kitabullah", (3) merangsang lahirnya karya inovatif masyarakat dengan menyuarakan agar menghormati hak intetelektual produknya, (4) menjadi media informasi sosialisasi, pendidikan dan hiburan yang menyehatkan masyarakat, pemerintah dan swasta, (5) melayani pendengar dan masyarakat dalam berekspresi, menyampaikan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab, (6) mengembangkan efektivitas radio sebagai media komunikasi periklanan melalui penciptaan hubungan serasi dengan mitra kerja dalam mensosialisasikan produk baik berupa barang maupun jasa, (7) melakukan pembinaan dan memberikan kebebsan berekspresi kepada karyawan dalam meningkatkan kemampuan sesuai dengan standar penyiaran.
Format siaran berlandaskan pada sifat radio dakwah, berita dan hiburan. Sang Surya FM Padang berusaha memberikan informasi yang aktual, berimbang, mencerahkan dan mencerdaskan dalam bentuk berita, musik, ceramah, dialog interakitf, dan iklan menggunakan bahasa Indonesia dan Minangkabau yang santun. Sapaan untuk pendengar adalah Warga Sang Surya dan untuk penyiar Laskar Sang Surya dan direkturnya adalah Drs. H. Adrian Muis.

05 May 2009

AdiTV Jogja Persiapan Siaran


Setelah melalui proses yang cukup panjang akhirnya ADiTV berpeluang untuk memperoleh IPP dari Departemen KOMINFO. Untuk menyambut turunnya izin tersebut, saat ini pihak Direksi PT Arah Dunia Televisi sebuah perusahaan milik Muhammadiyah DIY yang menaungi ADiTV tengah mempersiapkan studio siaran dan perangkat teknis lainnya. Sampai saat ini sebuah studio telah selesai dikerjakan dan berlokasi di kompleks kampus Universitas Ahmad Dahlan Jalan Kapas Jogjakarta. Sedangkan untuk pemancarnya akan ditempatkan di buklit pathuk Gunungkidul. Saat ini tengah dikerjakan pemasangan tower dan transmitter dilokasi tersebut. Soft launching ADiTV direncanakan pada pertengahan Juli 2009 bersamaan dengan peluncuran persiapan Muktamar Satu Abad Muhammadiyah. Setelah launching nanti, diharapkan ADiTV segera bisa melakukan siaran percobaan dan saat Mukatamar Muhammadiyah Satu Abad pada Juli 2010 nanti ADiTV dapat sepenuhnya melakukan siaran live mendukung muktamar. Semoga.

19 August 2008

PDM Klaten Luncurkan Radio ANDA FM

Arif Nur Kholis - www.muhammadiyah.or.id

Selasa, 12 Agustus 2008

Klaten- Dihadapan jamaah pengajian Tarjih, Jum’at (8/08/2008), Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Klaten meluncurkan secara resmi Radio Dakwah Muhammadiyah dengan nama ANDA FM. Menurut penjelasan Ketua Lembaga Pustaka dan Informasi PDM Klaten, Drs. Sunarto, M Hum, radio yang saat ini masih dalam tahap ujicoba siaran itu, siaranna sudah bisa menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Klaten hingga beberapa wilayah di Kabupaten Wonogiri.

Sunarto menjelaskan bahwa untuk mengelola radio secara profesional, PDM Klaten sudah mendirikan PT Andalas Mediatama dyang telah membangun sebuah gedung baru dengan satu Studio Live dan satu Studio Produksi, antena setinggi 62 meter wakaf dari H. Yahya Nur, sumbangan uang dari Keluarga Wisnu Untoro “Ditambah bantuan kelompok alumni bimbingan Haji Arofah dan juga dari Majelis Ekonomi PDM Klaten” lanjutnya.

Lebih lanjut Sunarto menjelaskan bahwa harapannya pada saatnya nanti dengan radio ini pengajian-pengajian PDM Klatembisa didengarkan oleh masyarakat umum, atau juga amal usaha. Demikian juga bila ada PCM yang mengadakan kegaitan, Insya Allah akan bisa di-support dengan siaran langsung. “Radio ini bisa dimanfaaatkan juga oleh misalnya TK Aisyiyah yang ingin siaran langsung atau siaran tunda sebagai acara anak-anak, agar bisa berkomunikasi dengan TK Aisyiyah yang lain” terangnya kemudian.

Dalam kesempatan itu, Sunarto juga menyatakan bahwa di masa perintisan ini warga Muhammadiyah Klaten untuk menyumbangkan rekaman-rekaman pengajian. Kalau rekaman kurang baik di Studio Produksi kualitas rekaman yang akan berusaha diperbaiki.

Jaringan Multimedia

Sementara itu, Wakil Ketua Lembaga Pustaka Informasi PP Muhammadiyah, Muclas MT, dalam kesempatan itu menyatakan bahwa inovasi PDM Klaten ini sesuai dengan program Muhammadiyah hasil muktamar 45 di Malang. “Muktamar tersebut mengamanatkan agar segala level Muhammadiyah bisa memanfaatkan semua fasilitas media termasuk radio dan Televisi” terang Muclas.


Muclas sempat menerangkan bahwa saat ini sudah berdiri radio komersial di PWM Sumatera Barat bernama Mentari FM, sedangkan di Yogyakarta sedang mengusahakan Televisi Lokal bernama Adi TV yang saat ini tinggal menunggu ijin KPI Pusat. (arif)

22 May 2008

MENTARI FM SURABAYA JALANI EDP KPID JATIM

Pada tanggal 18-20 April 2008 Radio Komunitas Mentari-FM Surabaya yang didukung Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya telah melaksanakan Evaluasi Dengar Pendapat (EDP) dengan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Prop. Jawa Timur yang bertempat di Hotel Simpang Surabaya. EDP merupakan tindak lanjut atas pengajuan Ijin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) oleh Radio Mentari-FM. EDP kali ini diikuti oleh 20 Lembaga Penyiaran Radio/TV Swasta dan 3 Lembaga Penyiaran Radio Komunitas dan merupakan EDP gelombang kedua yang diselenggarakan oleh KPID Jatim.


Dari Radio Mentari-FM diikuti oleh jajaran Penanggung Jawab (PJ) antara lain ; A. Zarnuji (PJ. Utama), Musa Abdullah (PJ. Umum/Keuangan) dan Aditio Yudono (PJ.Program Siaran). Dari jajaran penasehat yang hadir adalah KH. Abdul Wahid Syukur, Imanan dan Drs. Hamri Al-Jauhari (PDM Surabaya), serta Drs. Kuswiyanto MSi (DPRD. Jatim) dan Nadjib Hamid (PWM. Jatim).


Tim Penguji EDP yang berasal dari Balai Monitoring Frekuensi Dinas perhubungan, Depkominfo, dan akademisi serta LSM/Ormas memberikan beragam pertanyaan seputar kelayakan radio mulai dari aspek pendirian, manajemen, keuangan hingga peralatan teknis. Alhamdulillah Mentari-FM mampu menjawab berbagai pertanyaan yang masuk sekaligus membuktikan bahwa PDM Surabaya siap dan serius untuk mengelola lembaga penyiaran. Untuk itu KPID Jatim berjanji akan segera menerbitkan Rekomendasi Penyiaran dan Alokasi Frekuensi di 107,7 Mhz. Rekomendasi selanjutnya dikirimkan ke KPI Pusat di Jakarta untuk diproses lebih lanjut bersama Pemerintah sehingga keluar Ijin Penyelenggaraan Penyiaran. Sebelumnya Mentari-FM juga telah menjalani verifikasi faktual dan mendapat kunjungan dari KPID Jatim.

23 April 2008

TV Muhammadiyah DIY ADiTV Jalani EDP

Jogjakarta. Tanggal 16 April yang lalu ADiTV--stasiun televisi yang digagas oleh Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWM DIY)--menjalani evaluasi dengar pendapat (EDP) dihadapan KPID DIY, para anggota DPRD DIY, pejabat Pemprov DIY dan publik di kampus III UAD. EDP merupakan salah satu fase yang harus dijalani oleh perusahaan jasa penyiaran televisi swasta untuk memperoleh izin penyelenggaraan penyiaran. Hadir pada EDP tersebut jajaran komisaris PT Arah Dunia Televisi--perusahaan yang menaungi ADiTV--antara lain Amien Rais (Komisaris Utama), Kasiyarno, Sukri Fadholi, Agung Danarto dan Muchlas, MT, sedang jajaran Direksi Safar Nasir, Pujatmo, Uswatun Khasanah, Bambang Supriyadi dan Muhammad Ali. Selain itu, hadir pula seluruh komisioner KPID DIY yakni Rahmat, Tri, Surah, Ki Gunawan, Teguh, Iswandi dan Ngurah.
Gambar: Muchlas, M.T. (Komisaris ADiTV) sedang
berkonsultasi dengan Amien Rais
(Komisaris Utama ADiTV) sesaat sebelum EDP.

Dalam EDP tersebut presentasi disampaikan oleh Muchlas, MT mewakili komisaris PT Arah Dunia Televisi. Dalam paparannya Muchlas menyampaikan hasil studi kelayakan ADiTV dari 4 aspek yakni legal formal, pendanaan, program dan teknis. Amien Rais selaku komisaris utama ADiTV dalam keterangannya kepada salah satu komisioner KPID dalam forum EDP tersebut menyatakan bahwa ADiTV adalah stasiun televisi yang benar-benar membawa kearifan lokal dan bebas dari kepentingan politik apapun. Saat ini ADiTV tengah berjuang memperebutkan sebuah kanal 44 di Jogjakarta bersama 4 stasiun TV lainnya yakni Nusa TV, Kresna TV, Malioboro TV dan Matahari TV. EDP yang dipimpin oleh Ki Gunawan salah satu komisioner KPID DIY dimulai 10 dan berakhir pukul 13 berlangsung lancar dan dinamis.

Karena Protes Ibu-Ibu, Pengajian PCM Cilongok disiarkan di Radio

Sumber: http://www.muhammadiyah.or.id (Penulis: Arif Nur Kholis)
Gambar: Heru Cokro (kiri) dan Muchlas, M.T. (kanan)

Banyumas- Kesadaran Ibu-ibu Aisyiyah untuk ikut mengaji, ternyata membuat bapak-bapak Muhammadiyah di Cilongok berfikir kreatif untuk membuat Radio Komunitas. Menurut Heru Cokro, aktifis PCM Cilongok kepada muhammadiyah.or.id, ahad (13/04/2008), di kompleks Amal Usaha PCM Cilongok, pada mulanya pengajian rutin hanya bisa dihadiri bapak-bapak, karena pertimbangan tempat yang terbatas dan pelaksanaannya yang di malam hari. “Namun, hal itu ternyata menuai protes Ibu-ibu yang juga ingin menghadiri pengajian, karena kebetulan ada kader yang mengerti cara membuat radio komunitas, kami putuskan membuat radio” kisah Heru Cokro.
Radio yang bernama Zam-Zam ini menurut Heru Cokro pada saatnya nanti ingin diubah menjadi radio Komersil, sehingga jangkauannya bisa lebih jauh mengingat luasnya wilayah PCM Cilongok dan juga antusiasnya para pendengar radio yang tidak terbatas hanya warga Muhammadiyah. Bahkan, saat ini radio yang bertempat di belakang minimarket “Zam-Zam” tersebut sudah memasang tower antenna setinggi 30 meter. “Kami dapatkan dari bekas tower warnet” kisah Heru.
Sementara itu, Muchlas, MT, Wakil Ketua Lembaga Pustaka Informasi (LPI) PP Muhammadiyah yang siang itu berkesempatan menghadiri acara peresmian Radio oleh Ketua PP Muhammadiyah HM Muchlas Abror, mengatakan bahwa untuk awal pengembangan akan lebih baik bila radio ini tetap radio komunitas, namun diurus dengan manajemen profesional. “Karena yang lebih sulit biasanya adalah menjaga keberlanjutannya” pesan Muchlas, MT . Lebih lanjut Muchlas MT menyatakan bahwa selain membangun dan mengurus stasiun radio, alangkah lebih baik bila kegiatan off air dalam rangka mengajak PCM-PCM di daerah Banyumas untuk membangun stasiun radio komunitas sejenis. “Tentu saja tidak harus seperti PCM Cilongok, dengan antenna bambu saja juga tidak masalah” terang Muchlas.
Muchlas menceritakan bahwa saat ini Muhammadiyah melalui LPI memang sedang merangsang berdirinya radio-radio komunitas, radio komersil maupun Televisi lokal. Saat ini sudah banyak radio komunitas yang didirikan tingkat PDM, PCM atau Sekolah dan kampus Perguruan Tinggi. Di Padang, ada radio Suara Mentari yang sudah berganti menjadi Radio Komersil. Sedangkan untuk Televisi, saat ini PWM DIY sedang merintis berdirinya stasiun televis lokal bernama ADiTV. “ Masih memperebutkan satu Channel tersisa di Yogyakarta, ..kami mohon do’a restunya” pungkas Muchlas . (Arif).

19 March 2008

ADiTV Jalani Verifikasi Faktual oleh KPID DIY

Tanggal 6 Maret yang lalu, ADiTV menjalani verifikasi faktual oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Daerah Istimewa Yogyakarta. Verifikasi faktual merupakan tahap awal penilaian KPID, dan setelah tahap ini akan dilakukan EDP (Evaluasi Dengar Pendapat) yang dijadwalkan diselenggarakan bulan April mendatang. Hadir pada kegiatan tersebut dari KPID Pak Tri, Pak Iswandi, Bu Surah, Ki Gun dan Pak Teguh, sementara itu dari ADiTV hadir seluruh direksi dan beberapa komisaris. Hasil verifikasi faktual ADiTV diminta memperbaiki beberapa butir dari borang permohonan izin penyelenggaraan penyiaran. Pasca verifikasi faktual segenap jajaran komisaris dan direksi ADiTV segera melakukan konsolidasi untuk menyempurnakan borang dan diharapkan menjelang EDP sudah dapat diserahkan kembalo ke KPID. Secara umum ADiTV siap untuk "bertanding" secara "fair" dengan 6 kompetitor lainnya untuk memperebutkan kanal 44 di Jogja.